Kriptografi Klasik

By on December 5, 2017

Pada artikel sebelum sudah dibahas secara umum Mengenal Ilmu Kriptografi

Kriptografi klasik merupakan kriptografi yang digunakan pada zaman dahulu sebelum komputer ditemukan atau sudah ditemukan namun belum secanggih sekarang.

Kriptografi ini melakukan pengacakan huruf pada kata terang / plaintext. Kriptografi ini hanya melakukan pengacakan pada huruf A – Z, dan sangatlah tidak disarankan untuk mengamankan informasi-informasi penting karena dapat dipecahkan dalam waktu singkat.

Biarpun telah ditinggalkan, kriptografi klasik tetap dapat ditemui disetiap pelajaran kriptografi sebagai pengantar kriptografi modern.

Kriptogarfi klasik memiliki beberapa ciri :

  1. Berbasis karakter
  2. Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada computer
  3. Termasuk ke dalam kriptografi kunci simetris.

Tiga alasan mempelajari algoritma klasik :

  1. Memahami konsep dasar kriptografi
  2. Dasar algoritma kriptografi modern
  3. Memahami kelemahan sistem kode

 

Pada dasarnya, algoritma kriptografi klasik dapat dikelompokkan ke dalam dua macam cipher, yaitu :

  1. Cipher substitusi (substitution cipher)

Di dalam cipher substitusi setiap unit plainteks diganti dengan satu unit cipherteks. Satu “unit” di isini berarti satu huruf, pasanga huruf, atau dikelompokkan lebih dari dua huruf. Algoritma substitusi tertua yang diketahui adalah Caesar cipher yang digunakan oleh kaisar Romawi , Julius Caesar (sehingga dinamakan juga casear cipher), untuk mengirimakan pesan yang dikirimkan kepada gubernurnya.

klik disni Untuk lebih lebih detail mengenai Cipher Substitusi

  1. Cipher transposisi (transposition cipher)

Pada cipher transposisi, huruf-huruf di dalam plainteks tetap saja, hanya saja urutannya diubah. Dengan kata lain algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian karakter di dalam teks. Nama lain untuk metode ini adalah permutasi atau pengacakan (scrambling) karena transpose setiap karakter di dalam teks sama dengan mempermutasikan karakter-karkater tersebut.

Contoh Kriptografi Klasik

...Gbr.1 Caesar wheel

Gbr.2 dan 3 Scytale.

 

JENIS KRIPTOGRAFI KLASIK

Vigènere cipher

Vigenere cipher mungkin adalah contoh terbaik dari cipher alphabet-majemuk ‘manual’. Algoritma ini dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16. Vigènere cipher dipublikasikan pada tahun 1586. Cipher ini berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan abad 19. Vigènere cipher digunakan oleh tentara Konfiderasi (Confederate Army) pada perang sipil Amerika (American Civil war).

Gbr.4 Vigènere cipher

 

Autokey Cipher

Kriptografi Autokey adalah pengembangan dari kriprografi Caesar dan Vigenere. Cara  melakukan enkripsi sama seperti kedua  kriptografi  sebelumnya. Pada kriptografi  Autokey  juga  digunakan sebuah kata sebagai kunci. Kunci ini kemudian diikuti dengan plaintext sehingga  membentuk  huruf-huruf yang sama panjang dengan plaintext. Urutan huruf-huruf ini yang akan digunakan sebagai kunci pada saat  enkripsi. Rumus yang berlaku  untuk  kriptografi Autokey sama seperti Caesar dan Vigenere.

Gbr.5 Autokey Cipher

 

Reverse Cipher

Ini adalah contoh kriptografi klasik yang menggunakan substitusi yaitu mengganti satu huruf dengan  huruf  lain ataupun mengubah suatu kalimat dengan menuliskan setiap kata secara terbalik. Ini contoh yang paling sederhana dari transposisi yaitu mengubah suatu kalimat dengan menuliskan setiap kata secara terbalik.

Gbr.6 Reverse Cipher

Zig-Zag Cipher

Pada  kriptografi  kolom  zig-zag, plaintext  disusun  dalam  kelompok  huruf yang  terdiri  dari beberapa huruf. Kemudian huruf-huruf dalam uruta kolom yang dimasukkan secara pola zig-zag.

Gbr.7 Zig-Zag Cipher

 

Triangle Cipher

Pada kriptografi  kolom Triangle, plaintext disusun  dalam  kelompok huruf yang terdiri dari  beberapa huruf. Kemudian huruf-huruf dalam urutan kolom yang dimasukkan secara pola segitiga.

Gbr.8 Triangle Cipher

 

Perkembangan Kriptografi Klasik

Kriptografi klasik kemudian berkembang pesat pada abad ke-18 Masehi hingga Perang Dunia ke-2. Seperti penggunaan metode polyalphabetic hingga penggunaan mesin untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan, salah satu contoh yang terkenal adalah enigma yang dipatenkan oleh Arthur Scerbius dan digunakan tentara Nazi Jerman untuk mengenkripsi pesan pada saat pertempuran.

 

By Bingki Parmaza

 

About Bingki Parmaza

2 Comments

  1. Pingback: Skidson

  2. Pingback: My Site

Leave a Reply

Your email address will not be published.