- Apa itu Digital Forensics (Forensik Digital)Posted 5 years ago
- Apa itu SEO (Search Engine Optimization)Posted 5 years ago
- Apa itu Social EngineeringPosted 5 years ago
- Apa itu AI (Artificial Intelligence)Posted 5 years ago
- Apa itu IoT (Internet of Things)Posted 5 years ago
- Awas, Ada yang “Mengintip” saat Belanja OnlinePosted 8 years ago
- Peralatan Medis Vulnerable Terhadap PeretasanPosted 9 years ago
- Industri Migas Menjadi Target HackerPosted 9 years ago
- Kejahatan Virtual Dinilai Tantangan Penegakan HukumPosted 9 years ago
- Cara Merancang Sistem Keamanan Jaringan yang TangguhPosted 9 years ago
Hakteknas 2016 Dorong Inovasi Untuk Digital Ekonomi
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendesain peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2016 untuk mendorong berkembangnya inovasi yang dapat menyokong pertumbuhan digital ekonomi.
Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe mengatakan dasar pijakan pengembangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 jelas menyebutkan bahwa pembangunan mantap dilakukan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam yang tersedia, Sumber Daya Manusia yang berkualitas, serta kemampuan iptek.
Saat ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tidak dapat dipungkiri telah merasuk dalam kehidupan masyarakat dunia, termasuk dalam sektor ekonomi. Digital ekonomi menjadi hal yang didorong oleh Pemerintah dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi, maka yang diupayakan Kemenristekdikti adalah mengarahkan pengembangan inovasi untuk mendukung digital ekonomi.
Maka pada peringatan Hakteknas ke-21 yang akan digelar pada 10 Agustus 2016 di Surakarta, Jawa Tengah, pemanfaatan inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi akan digunakan untuk mengembangkan tujuh bidang fokus pengembangan iptek yakni pertanian dan pangan, energi baru terbarukan, material maju, transportasi, kesehatan dan obat, hankam, dan maritim.
Meski demikian, menurut dia, hal yang perlu diingat adalah untuk dapat mengembangkan iptek dan inovasi untuk digital ekonomi adalah memastikan semua unsur “Academician, Business, Government, and Community” (ABGC) benar-benar berjalan.
“Mereka dalam sebuah konsorsium harus bicara tentang unsur ABGC dan memiliki target yang sama,” ujar dia di Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Sementara itu, Staf ahli Bidang Teknologi Hankam Ditjen Penguatan Iptek dan Inovasi Kemenristekdikti Goenawan Wibisana mengatakan database menjadi kekuatan utama dalam mengembangkan digital ekonomi. Pengembangan teknologi dan inovasi tentu akan terbantu dengan pemanfaatan kemajuan TIK.
Jasa transportasi telah memulainya terlebih dulu dengan aplikasi yang berkembang menjadi digital ekonomi. E-puskesmas, menurut dia, juga menjadi contoh bagaimana teknologi dan inovasi dapat bersatu dengan baik dengan TIK, dan menjadi peluang usaha digital ekonomi.
Sumber berita: industri.bisnis.com
Sumber foto: sigmalive.com